gzelektronik: box speaker bass modular
gudang ilmu
gudang ilmu
home
Minggu, 06 Oktober 2013
Minggu, 29 September 2013
kediri
gudang ilmu
1.
wilayah, kediri disebut
sebuah kota dingin oleh penduduk setempat. ada sungai
besar yang disebut brantas memotong pusat kota
2.selain candi di pusat kota ada bukit besar yang disebut gunung dathok. karena topografi, kediri juga terkenal dengan produk-produknya seperti rokok dan jenis khusus tahu dadih kacang...
2.selain candi di pusat kota ada bukit besar yang disebut gunung dathok. karena topografi, kediri juga terkenal dengan produk-produknya seperti rokok dan jenis khusus tahu dadih kacang...
2.
3.kediri adalah nama
sebuah kota
4. ini makanan bergizi tinggi adalah kelezatan kediri dan memiliki rasa yang khas. pabrik rokok mendominasi perekonomian kota dan mempekerjakan sebagian besar tenaga kerja wanita
5. kediri dan pabrik rokok tidak dapat dipisahkan dan dianggap pabrik rokok terbesar di Indonesia
6. itu terletak di sebuah lembah antara kelud dan pegunungan willis dan dihuni oleh sekitar 1,3 juta orang
7. mereka yang tidak bekerja di sini terkenal atau pedagang
8. sebagian besar masyarakat bekerja di pabrik ini
4. ini makanan bergizi tinggi adalah kelezatan kediri dan memiliki rasa yang khas. pabrik rokok mendominasi perekonomian kota dan mempekerjakan sebagian besar tenaga kerja wanita
5. kediri dan pabrik rokok tidak dapat dipisahkan dan dianggap pabrik rokok terbesar di Indonesia
6. itu terletak di sebuah lembah antara kelud dan pegunungan willis dan dihuni oleh sekitar 1,3 juta orang
7. mereka yang tidak bekerja di sini terkenal atau pedagang
8. sebagian besar masyarakat bekerja di pabrik ini
Sabtu, 28 September 2013
Ibu Hamil,
gudang ilmu asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil, Contoh Asuhan
Keperawatan pada Ibu Hamil, Makalah Asuhan Keperawatan pada Ibu
Hamil, Kehamilan
dipengaruhi berbagai hormon : estrogen, progesteron, human chorionic
gonadotropin, human somatomammotropin, prolaktin dsb. Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah
hormon aktif khusus yang berperan selama awal masa kehamilan, berfluktuasi
kadarnya selama kehamilan.
Asuhan
Keperawatan pada Ibu Hamil, Contoh Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil
ANATOMI
DAN FISIOLOGI KEHAMILAN
Terjadinya
kehamilan
Peristiwa
prinsip pada terjadinya kehamilan :
1.
Pembuahan / fertilisasi : bertemunya sel telur / ovum wanita dengan sel benih /
spermatozoa pria.
2.
Pembelahan sel (zigot).hasil pembuahan tersebut.
3.
Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada
keadaan normal : implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri).
4.
Pertumbuhan dan perkembangan zigot – embrio – janin menjadi bakal individu
baru.
Kehamilan
dipengaruhi berbagai hormon : estrogen, progesteron, human chorionic
gonadotropin, human somatomammotropin, prolaktin dsb. Human Chorionic Gonadotropin
(hCG) adalah hormon aktif khusus yang berperan selama awal masa kehamilan,
berfluktuasi kadarnya selama kehamilan. Terjadi perubahan juga pada anatomi dan
fisiologi organ-organ sistem reproduksi DAN organ organ sistem tubuh lainnya,
yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan hormonal tersebut.
Perubahan
pada organ-organ sistem reproduksi
- Uterus
Tumbuh
membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk
elastisitas / kelentura uterus.Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan
tinggi fundus :
-
tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
-
kehamilan 8 minggu : telur bebek
-
kehamilan 12 minggu : telur angsa
-
kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
-
kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
-
kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
-
kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
-
kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
-
36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Ismus
uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada
kehamilan trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu
menjadi satu bagian dengan korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu
menjadi segmen bawah uterus. Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah
ruptur, kontraksi minimal -> berbahaya jika lemah, dapat ruptur, mengancam
nyawa janin dan nyawa ibu. Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat
stimulasi estrogen dan perlunakan akibat progesteron (-> tanda Hegar), warna
menjadi livide / kebiruan. Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan
memberikan gejala keputihan.
- Vagina / vulva
Terjadi
hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah
kebiruan (tanda Chadwick).
- Ovarium
Sejak
kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi
produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium
tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru,
tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
- Payudara
Akibat
pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial
payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin)
menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta
meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel
lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit
serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat
pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol. (beberapa kepustakaan
tidak memasukkan payudara dalam sistem reproduksi wanita yang dipelajari dalam
ginekologi)
Peningkatan
berat badan selama hamil
Normal
berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi
dan volume berbagai organ / cairan intrauterin. Berat janin + 2.5-3.5 kg,
berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg,
penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg,
penumpukan cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.
Perubahan
pada organ-organ sistem tubuh lainnya
Sistem
respirasi
Kebutuhan
oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke kranial
terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest
compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional
residual capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.
Sistem
gastrointestinal
Estrogen
dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu
terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi,
lebih sering lapar / perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat
peningkatan asam lambung. Pada keadaan patologik tertentu dapat terjadi
muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis
gravidarum).
Sistem
sirkulasi / kardiovaskular
Perubahan
fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan hemodinamik
maternal, meliputi :
- retensi cairan, bertambahnya beban volume dan
curah jantung
- anemia relatif
- akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular
menurun
- tekanan darah arterial menurun
- curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir
trimester I, menetap sampai akhir kehamilan
- volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
- volume plasma bertambah lebih cepat pada awal
kehamilan, kemudian bertambah
secara perlahan sampai
akhir
kehamilan
Pada
trimester pertama, terjadi :
- penambahan curah jantung, volume plasma dan volume
cairan ekstraselular, disertai peningkatan aliran plasma ginjal dan
laju filtrasi glomerulus
- penambahan / retensi air dan natrium yang dapat ditukar
di dalam tubuh, peningkatan TBW total body water
- akibatnya terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin dan
penurunan ambang osmotik untuk pelepasan mediator vasopresin dan stimulasi
dahaga.
- akibatnya pula terjadi penurunan konsentrasi natrium
dalam plasma dan penurunan osmolalitas plasma, sehingga terjadi edema pada
80% wanita yang hamil.
Terjadi
peningkatan volume plasma sampai 25-45%, dengan jumlah eritrosit meningkat
hanya sedikit (kadar hemoglobin menurun akibat anemia relatif). Cardiac output
meningkat sampai 20 – 40%. Resistensi perifer juga menurun, sering tampak
sebagai varisces tungkai. Leukosit meningkat sampai 15.000/mm3, akibat reaksi
antigen-antiibodi fisiologik yang terjadi pada kehamilan. Infeksi dicurigai
bila leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat
sampai300.000-600.000/mm3, tromboplastin penting untuk hemostasis yang baik
pada kehamilan dan persalinan. Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal
250-350 mg/dl). Laju endap darah meningkat. Protein total meningkat, namun
rasio albumin-globulin menururn karena terjadi penurunan albumin alfa-1, alfa-2
dan beta diikuti peningkatan globulin alfa-1, alfa-2 dan beta. Faktor-faktor
pembekuan meningkat.
Metabolisme
Basal
metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari
(menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin.
Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium,
fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800 mg,
untuk pembentukan hemoglobin tambahan. Khusus untuk metabolisme karbohidrat,
pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih rendah
secara bermakna karena :
- ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat,
- produksi glukosa dari hati menurun
- produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis)
menurun
- aktifitas ekskresi ginjal meningkat
- efek hormon-hormon gestasional (human placental
lactogen, hormon2 plasenta lainnya, hormon2 ovarium,
hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain
itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga
peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
Traktus
urinarius
Ureter
membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan
progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai
60%-150%. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus,
menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara. Kadar kreatinin,
urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap normal.
Kulit
Peningkatan
aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (->
linea grisea), striae lividae pada perut, dsb.
Perubahan
Psikis
Sikap
/ penerimaan ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi juga kesehatan/
keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya. Umumnya kehamilan yang
diinginkan akan disambut dengan sikap gembira, diiringi dengan pola makan,
perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri secara teratur dengan baik. Kadang
timbul gejala yang lazim disebut “ngidam”, yaitu keinginan terhadap hal-hal
tertentu yang tidak seperti biasanya (misalnya jenis makanan tertentu, tapi
mungkin juga hal-hal lain) Tetapi kehamilan yang tidak diinginkan, kemungkinan
akan disambut dengan sikap yang tidak mendukung, napsu makan menurun, tidak mau
memeriksakan diri secara teratur, bahkan kadang juga ibu sampai melakukan
usaha-usaha untuk menggugurkan kandungannya.
Diagnostik
kehamilan
Berdasarkan
perubahan-perubahan anatomik dan fisiologik, dapat dikumpulkan hal-hal yang
mungkin bermakna pada pemeriksaan fisis maupun penunjang, untuk menuju pada
diagnosis kehamilan. Gejala dan tanda yang dapat mengarahkan diagnosis adanya
suatu kehamilan :
1.
amenorea (sebenarnya bermakna jika 3 bulan atau lebih)
2.
pembesaran uterus (tampak disertai pembesaran perut, atau pada kehamilan muda
diperiksa dengan palpasi)
3.
adanya kontraksi uterus pada palpasi (Braxton-Hicks)
4.
teraba/terasa gerakan janin pada palpasi atau tampak pada imaging. Ballotement
(+). Jika (-) curiga mola hidatidosa.
5.
terdengar jantung janin (dengan alat Laennec/ Doppler) atau visual tampak
jantung berdenyut pada imaging (fetal ultrasound echoscopy).
6.
teraba bagian tubuh janin pada palpasi (Leopold) atau tampak pada imaging
(ultrasonografi)
7.
perubahan serviks uterus (Chadwick / Hegar sign)
8.
kurva suhu badan meningkat
9.
tes urine B-hCG (Pack’s test / GalliMainini) positif. Hati-hati karena positif
palsu dapat juga terjadi misal karena urine kotor, alat kadaluwarsa atau cara
pemeriksaan yang salah.
10.
Titer B-hCG meningkat pada kehamilan sekitar 90 hari, kemudian menurun seperti
awal kehamilan, bahkan dapat sampai tidak terdeteksi.
11.
perasaan mual dan muntah berulang, morning sickness.
12.
perubahan payudara
PENGKAJIAN
A.
Data Demografi
- Nama klien
:
- Umur klien
:
- Jenis
kelamin
:
- Alamat
:
- Status perkawinan
:
- Agama
:
- Suku
:
- Pendidikan
:
- Pekerjaan
:
- Nama
suami
:
- Umur
suami
:
- Tanggal periksa
:
- Tanggal
pengkajian :
B.
Keluhan Utama Saat Ini
Ibu
mengatakan kadang-kadang merasa nyeri pada daerah ulu hati terutama jika untuk
bernafas dalam. Ibu juga mengatakan ingin mengetahui keadaan bayinya.
C.
Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu
mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang berat atau memerlukan perawatan
di rumah sakit baik sebelum maupun selama kehamilan.
D.
Riwayat Penyakit Keluarga
Menurut
ibu tidak ada anggota keluarganya maupun suaminya yang menderita penyakit berat
atau menahun seperti darah tinggi, penyakit gula, hepatitis, penyakit jantung,
atau penyakit lainnya.
- E. Riwayat Ginekologi
Ibu
mengatakan belum pernah menderita penyakit menular seksual, juga pembedahan
yang berhubungan dengan alat kandungan. Ibu belum pernah melakukan pemeriksaan
pap smear, menurutnya selama ini tidak ada keluhan yang berhubungan dengan
kondisi alat kandungannya yang memerlukan pemeriksaan oleh dokter.
- F. Riwayat Obstetri
- Menstruasi
- Menarche
:
- Siklus menstruasi :
- G1 P0 A0
- HPMT
:
- HPL
:
- Usia
kehamilan :
- Keluhan yang muncul selama
kehamilan ini
Trimester
|
Keluhan
|
I
|
Tidak ada.
|
Riwayat perdarahan pada usia
kehamilan 2 bulan karena minum jamu datang bulan, ibu tidak tahu kalau hamil.
Hasil periksa di RS Panti Rapih di tidak ada masalah dengan
kehamilannya.IINyeri pada daerah ulu hati ketika untuk nafas dalam.III-
- G. Kebiasaan yang
Merugikan
Ibu
mengatakan sebelum diketahui hamil biasa membeli obat dan minum jamu di warung.
Ibu bertanya kebiasaan dulu minum jamu tersebut apakah berpengaruh terhadap
janinnya. Kebiasaan lain yang merugikan kesehatan ibu menyatakan tidak
melakukannya misalnya merokok, minum minuman beralkohol, obat-obat terlarang,
dan lain-lain.
- H. Imunisasi
Ibu
mengatakan selama hamil ini baru periksa sekali ke RS Panti Rapih dan belum
pernah mendapatkan imunisasi Tetanus Toxoid. Ibu juga bertanya mengenai alasan
perlunya imunisasi bagi dirinya.
- I.
Kebutuhan Dasar
- a. Nutrisi
- Pola makan, frekuensi, jenis,
jumlah
Ibu
mengatakan pola makan baik tidak ada gangguan, frekuensi makan bisa lebih dari
3 kali sehari dan porsinya lebih banyak dari biasanya. Makanan yang biasa
dikonsumsi terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk, kadang buah-buahan, ibu tidak
memiliki kebiasaan ngemil. Ibu pernah mengkonsumsi susu Prenagent
tetapi mengalami konstipasi sehingga dihentikan.
- Perubahan pola makan selama
hamil
Selama
hamil tidak ada perubahan pola makan.
- Alergi makanan
Ibu
menyatakan tidak ada alergi terhadap makanan tertentu.
- Minum jumlah dan jenis
Minum
air putih ± 2 liter perhari, kadang-kadang teh manis.
- Keluhan yang berhubungan dengan
nutrisi
Keluhan
yang berhubungan dengan nutrisi tidak ada.
- b. Eliminasi
- Buang air kecil
Ibu
mengatakan selama hamil ini frekuensi berkemihnya bertambah menjadi 8-10 kali
per hari, warna air kencing kuning terang jernih, jumlah kadang banyak kadang
sedikit (± 1500-2000 ml/hari), ibu juga menyatakan merasa terganggu dengan
seringnya kencing.
- Buang air besar
Frekuensi
1-2 kali sehari, kotoran lunak, jumlah kadang banyak kadang hanya sedikit,
keluhan tidak ada.
- c. Aktifitas
dan latihan
- Aktifitas selama hamil
Ibu
mengerjakan pekerjaan rumah tangga, tidak ada waktu khusus untuk aktifitas yang
menunjang kehamilannya seperti: senam Ibu hamil, jalan-jalan, dll.
- Keluhan dalam beraktivitas
Selama
hamil tidak ada keluhan yang berarti, terutama dalam melakukan pekerjaan
sehari-hari.
- d. Istirahat
dan tidur
Menurut
ibu tidur malam ± 8 jam mulai jam 21.00-05.00 WIB, kalau siang 1-2 jam. Selama
hamil tidak ada masalah dalam istirahat dan tidur.
- e.
Seksualitas
Hubungan
seksual tetap dilakukan dengan frekuensi 1-2 kali seminggu dengan pembatasan
posisi dan frekuensi, komunikasi dan hubungan dengan suami berjalan dengan
baik, selama hamil ini belum ada masalah yang berarti dengan suaminya.Tidak ada
keluhan dari ibu yang berhubungan dengan masalah seksualitas.
- f.
Persepsi dan kognitif
- Status
mental : Baik, emosi stabil,
kesadaran compos mentis.
- Sensasi
- Pendengaran
: Baik, bisa mendengar dengan baik.
- Berbicara : Baik, agak
cepat, jelas, dan mudah dimengerti, dengan bahasa Jawa dan Indonesia.
- Penciuman
: Baik, tidak ada gangguan dan keluhan.
- Perabaan : Baik tidak ada
keluhan.
- Kejang
: Selama hamil ini tidak pernah.
- Nyeri
: Pada daerah ulu hati ketika nafas dalam, nyeri terasa
sengkring-sengkring seperti tertusuk jarum, nyeri sedang skala 4.
- g. Persepsi
dan konsep diri
- Motivasi terhadap kehamilan
Ibu
mengatakan pada awalnya tidak tahu kalau hamil dan tidak dapat menerima kalau
dirinya hamil, tetapi sekarang sudah dapat menerima termasuk suami dan
keluarganya.
- Efek kehamilan terhadap body
image
Ibu
menyatakan tidak ada masalah dengan perubahan bentuk tubuh akibat kehamilannya
ini.
- Orang yang paling dekat
Suami
dan sudara perempuannya.
- Tujuan dari kehamilan
Ibu
mengatakan untuk mendapatkan anak atau keturunan karena belum mempunyai anak.
- 1. Keluarga
Berencana
Ibu
mengatakan selama ini belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.
- 2.
Pemeriksaan Fisik
- Tanda-tanda vital
Tekanan
darah :130/70 mmHg
Nadi
: 88
kali/menit
Temperatur
: 36,5 oC
Respirasi
rate : 24 kali/menit.
- Status gizi
Berat
badan : 46 Kg
Tinggi
badan : 154 Cm.
- Kulit, rambut, dan kuku
- Inspeksi kulit: bersih,
hiperpigmentasi pada areola dan papilla mammae, papilla menonjol.
- Inspeksi kuku dan rambut: bersih,
kuku pendek, rambut hitam, lurus, tidak ada gangguan pada kuku dan rambut.
- Kepala dan leher
- Ekspresi tenang, rileks, tidak
tampak kelelahan atau lemah, ketika nafas dalam ibu memegangi perutnya,
ekspresi wajah tampak menahan nyeri.
- Mata: bersih, fungsi baik,
tidak anemis, tidak ikterik, tidak menggunakan alat bantu.
- Telinga: Bersih, tidak ada
serumen,dapat mendengar dengan baik.
- Leher: limfe node anterior dan
posterior tidak membesar, kelenjar tiroid dalam batas normal.
- Mulut, tenggorokan dan Hidung :
- Inspeksi mulut: mukosa
kemerahan lembab, tidak terdapat stomatitis atau radang gusi, tidak
teradapat masalah apda gigi, bersih.
- Inspeksi tenggorok: mukosa
baik, tidak ada kelainan, faring tidak hiperemis, tonsil tidak membesar.
- Inspeksi hidung: tidak
kemerahan, tidak terjadi epistaksis, bersih, fungsi baik, septum normal.
- Thoraks dan paru-paru
- Inspeksi: simetris
kanan-kiri, tidak terdapat retraksi dinding dada, tidak tampak
ketinggalan gerak, pernafasan diafragma.
- Palpasi: tidak terdapat nyeri
tekan, tidak teraba massa.
- Perkusi: resonan pada lapang
paru, paru-paru dalam batas normal.
- Auskultasi: tidak terdengar
suara nafas tambahan.
- Payudara
- Inspeksi: membesar, puting susu
menonjol keluar, hiperpigmentasi pada areola dan papilla mammae, ASI belum
keluar.
- Palpasi: lunak, tidak teraba
adanya massa, tidak terdapat nyeri tekan.
- Jantung
- Inspeksi: iktus kordis tidak
tampak, jantung tidak membesar, tidak tampak pelebaran vena jantung.
- Palpasi: tidak ada nyeri tekan,
tidak terdapat pembesaran, iktus kordis teraba dengan pulsasi baik.
- Perkusi: dullnes pada area
jantung, batas-batas jantung normal.
- Auskultasi: S1 dan S2 murni,
tidak teredengar bising jantung.
- Abdomen
- Inspeksi: tampak striae
gravidarum pada tengah abdomen, membesar, bentuk bulat, tidak tampak
pelebaran vena abdomen, umbilikus bersih tidak terdapat discharge.
- Palpasi:
- Leopold
I : tinggi fundus uteri
20 Cm.
pada
daerah fundus uteri teraba kepala, janin belum turun.
- Leopold
II : punggung kiri.
- bagian kecil janin teraba di
bagian kanan.
- Leovold
III : presentasi bokong.
- Leopold
IV : kepala janin belum masuk pintu
atas panggul.
- Auskultasi
DJJ :
13–13–12= 152 kali/menit, kuat, teratur.
- Tafsiran berat
janin : TFU-12 Cm x 155 gr
20-12 x 155= 1270 gr.
- Genetalia
Tidak
dikaji karena tidak ada keluhan.
- Anus dan rektum
Tidak
dikaji, tidak ada keluhan.
- Vaskularisasi perifer
Inspeksi
wajah dan ekstremitas: tidak terdapat oedema, tidak ada kelainan.
- Perkusi refleks tendo: positif,
tidak ada gangguan.
- Muskuloskeletal
Lengkap,
tidak ada masalah, kekuatan otot normal (5).
- Neurologik
Nyeri
pada daerah ulu hati terutama jika untuk nafas dalam.
L.
Pemeriksaan Laboratorium atau Hasil Pemeriksaan Diagnostik Lainnya
Tanggal
dan Jenis Pemeriksaan
|
Hasil
Pemeriksaan dan Nilai Normal
|
Interpretasi
|
-
|
-
|
-
|
M.
Terapi Medis yang Diberikan
Tanggal
|
Jenis Terapi
|
Rute
Terapi
|
Dosis
|
Indikasi
Terapi
|
23-11-2004
|
Emineton
|
Oral
|
3×1
tablet
|
Suplemen
vitamin dan zat besi
|
N.
Lain–lain
Selama
kehamilan ini Ibu baru memeriksakan diri 1 kali di RS Panti Rapih ketika usia
kehamilan 2 bulan dan 1 kali di Poli kebidanan dan Kandungan RSUP Dr.Sardjito,
Ibu juga belum mendapatkan imunisasi TT, Ibu menyatakan akan kontrol secara
rutin sampai melahirkan di rumah sakit ini.
ANALISA
DATA
DATA
|
ETIOLOGI
|
PROBLEM
|
DS:
|
ù Ibu mengatakan nyeri pada
daerah ulu hati ketika nafas dalam, nyeri terasa sengkring-sengkring seperti
tertusuk jarum, nyeri sedang skala 4.
DO:
ù Ketika nafas dalam ibu
memegangi perutnya.
ù Ekspresi wajah menahan
nyeri.
ù Tanda-tanda vital: Tekanan
darah: 130/70 mmHg, Nadi: 88 kali/menit, Temperatur: 36,5 oC,
Respirasi rate: 24 kali/menit.
Agen injuri biologis: Perubahan
fisiologis kehamilan.
Nyeri akut.DS:
ù Ibu mengatakan selama hamil
ini frekuensi berkemihnya bertambah.
ù Ibu juga menyatakan merasa
terganggu dengan seringnya kencing.
DO:
ù Frekuensi bak 8-10 kali per
hari.
ù Warna air kencing kuning
terang jernih.
ù Jumlah ± 1500-2000 ml/hari.
Penekanan kandung kemih karena
pembesaran uterus.
Gangguan eliminasi urine.DS:
ù Ibu bertanya mengenai
keadaan janinnya, kebiasaan dulu minum jamu apakah berpengaruh terhadap
janinnya, alasan perlunya imunisasi bagi dirinya.
DO:
ù Ibu G1 P0
A0 dengan usia kehamilan 27 minggu.
Kurangnya informasi.
Kurang pengetahuan: Perawatan
kehamilan.
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan
prioritas diagnosa keperawatan yang muncul adalah:
- Nyeri akut berhubungan dengan
Agen injuri biologis: Perubahan fisiologis kehamilan.
- Gangguan eliminasi urine
berhubungan dengan Penekanan kandung kemih karena pembesaran uterus.
- Kurang pengetahuan: Perawatan
kehamilan berhubungan dengan Kurangnya informasi.
III.
RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN
- Menjelaskan tentang fisiologi
nyeri pada kehamilan.
- Menjelaskan tentang perubahan
biologis dan fisiologis yang terjadi pada kehamilan khususnya sistem
perkemihan.
- Menganjurkan ibu untuk diet
dengan menu seimbang.
- Menjelaskan perlunya imunisasi
Tetanus Toksoid bagi ibu hamil.
- Melakukan diskusi tentang
penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan, resiko komplikasi
kehamilan, dan hal-hal yang dapat membahayakan janin.
- Menjelaskan rencana perawatan
dan pengobatan.
IV.
PELAKSANAAN
No
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Pelaksanaan
|
Evaluasi
|
1.
|
Nyeri akut berhubungan dengan Agen
injuri biologis: Perubahan fisiologis kehamilan.
|
23-11-2004 Jam 09.00 WIBù
Mengkaji nyeri ibu: PQRST.23-11-2004 Jam 09.15 WIBù Memberi penjelasan
pada ibu tentang fisiologi nyeri.
ù Mengajarkan tehnik
relaksasi dan distraksi yang dapat dilakukan: masase jari tangan atau kaki,
masase punggung, masase leher, menonton TV, mendengarkan radio, membaca
majalah/koran, berfantasi, dll.
ù Menganjurkan ibu untuk
beristirahat bila nyeri datang.
ù Menganjurkan kepada ibu
untuk pergi ke dokter jika nyeri bertambah.
|
23-11-2004 Jam 09.30 WIBS:ù
Ibu menyatakan nyeri masih terasa jika untuk nafas dalam, tapi jika melakukan
hal-hal yang telah diajarkan nyeri sedikit berkurang.ù Ibu menyatakan
nyeri berkurang sedikit skala 3 (ringan).
O:
ù Ketika menarik nafas dalam
masih tampak menahan nyeri dan memegangi perutnya.
ù Ibu mampu melakukan
hal-hal yang diajarkan.
ù Aktif dalam diskusi dan
demonstrasi.
A:
ù Tujuan berhasil sebagian.
P:
ù Anjurkan ibu untuk
melakukan teknik yang telah diajarkan di rumah.
ù Anjurkan ibu untuk kontrol
teratur.
ù Lanjutkan intervensi saat
kunjungan ulang.
I:
-
E:
-
R:
-
|
2.
|
Gangguan eliminasi urine
berhubungan dengan Penekanan kandung kemih karena pembesaran uterus.
|
23-11-2004 Jam 09.30 WIBù
Memberi penjelasan tentang perubahan sistem perkemihan selama
kehamilan.ù Menganjurkan ibu untuk melakukan posisi miring saat
tidur.ù Mengkaji tanda-tanda ISK.
23-11-2004 Jam 09.45 WIB
ù Menganjurkan ibu untuk
menjaga masukan cairan 6-8 gelas/hari, tidak minum 2-3 jam sebelum tidur, dan
mengurangi garam berlebihan.
|
23-11-2004 Jam 10.00 WIBS:ù
Ibu mengatakan paham tentang perubahan yang terjadi pada dirinya.ù Ibu
menyatakan akan melakukan cara yang disarankan.
O:
ù Tidak terdapat tanda-tanda
ISK.
ù Mendengarkan penjelasan
dengan penuh perhatian.
ù Tidak pergi ke toilet
selama pemeriksaan.
A:
ù Tujuan berhasil.
P:
ù Observasi pada saat
kunjungan ulang mengenai masalah ini.
I:
-
E:
-
R:
-
|
3.
|
Kurang pengetahuan: Perawatan
kehamilan berhubungan dengan Kurangnya informasi.
|
23-11-2004 Jam 09.00 WIBù
Mengkaji tingkat pengetahuan ibu.ù Memberi penjelasan tentang
perubahan-perubahan biologis dan psikologis normal pada ibu hamil.23-11-2004
Jam 09.30 WIB
ù Memberikan injeksi TT 0,5
ml IM.
23-11-2004 Jam 09.35 WIB
ù Menganjurkan ibu untuk
diet dengan menu seimbang.
ù Menjelaskan perlunya
imunisasi Tetanus Toksoid bagi ibu hamil.
ù Melakukan diskusi tentang
penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan, resiko komplikasi
kehamilan, dan hal-hal yang dapat membahayakan janin.
ù Menjelaskan rencana
perawatan dan pengobatan.
|
23-11-2004 Jam 10.00 WIBS:ù
Ibu mengatakan paham tentang perubahan yang terjadi pada dirinya, dan
perlunya imunisasi.ù Ibu menyatakan tidak akan minum jamu atau obat
tanpa perintah dari dokter, dan akan memeriksakan kehamilannya secara teratur
di Sardjito.ù Ibu mengatakan selama ini tidak ada masalah dalam hal
makan dan menu yang dimakan sudah cukup baik.
O:
ù Aktif dalam diskusi.
ù Mampu mengulangi hal-hal
yang telah diidiskusikan dan diajarkan.
A:
ù Tujuan berhasil.
P:
ù Kaji ulang hal-hal yang
telah dijelaskan pada kunjungan ulang.
I:
-
E:
-
R:
-
|
DAFTAR PUSTAKA
Curtis,
Glade B . 1999. Kehamilan : Apa Yang Anda Hadapi Minggu Perminggu. Jakarta :
Arcan.
Doengoes, M. E. 2001. Rencana Perawatan Maternal atau Bayi. Jakarta : EGC.
Hamitton, Persis Mary. 1995 . Dasar – dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6. Jakarta : EGC.
Rustam, Mocthar. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 2. Jakarta : EGC.
Scott, James. R. dkk. 2002. Danforth,Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta : Widya Medika.
Wiknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.
Wiknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.
Doengoes, M. E. 2001. Rencana Perawatan Maternal atau Bayi. Jakarta : EGC.
Hamitton, Persis Mary. 1995 . Dasar – dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6. Jakarta : EGC.
Rustam, Mocthar. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 2. Jakarta : EGC.
Scott, James. R. dkk. 2002. Danforth,Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta : Widya Medika.
Wiknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.
Wiknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.
Asuhan
Keperawatan pada Ibu Hamil
Istilah
Pencairan:
typhus abdominalis pada ibu hamil,Febris pada ibu hamil,askep hepatitis pada ibu hamil,asuhan kebidanan pada ibu dengan kista ovarium,typus abdominalis pada kehamilan dan persalinan,askep
pada ibu hamil normal,askeb typus abdominalis pada ibu hamil,asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan typus
abdominalis,asuhan keperawatan ibu hamil normal,askep ibu hamil normal,ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN TYPHUS ABDOMINALIS,febris pada kehamilan,askep ibu hamil dengan hepatitis,asuhan keperawatan pada ibu hamil normal,bentuk tubuh wanita,hamil dgn henti jantung,makalah format asuhan keperawatan,bentuk
tubuh wanita hamil,makalah
askep henti jantung,askep keputihan pada ibu hamil,askep
peb pada ibu hamil,askep
komunitas ibu hamil,tekanan
130/70 bagi ibu hamil,jurnal mola hidatidosa,gambar
ibu hamil 1 bulan
tags: Askep Ibu Hamil, Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, Contoh Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, Definisi Ibu Hamil,
Diagnosa Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, Dokumentasi Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, Download Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, format asuhan keperawatan, Ibu Hamil,
Intervensi Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, Makalah Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, Rasional Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, Renpra Ibu Hamil
Related
For Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil
Asuhan Keperawatan Hidrosefalus
atau biasa di sebut Askep Hidrosefalus bermanfaat bagi
Asuhan Keperawatan Tuberkulosis ,
Askep Tuberkulosis, Tuberkulosis (TB) disebabkan
Asuhan Keperawatan Fraktur Femur,
Contoh Asuhan Keperawatan Fraktur Femur
Asuhan Keperawatan
Parkinson, Contoh Asuhan Keperawatan Parkinson, Makalah Asuhan
Keperawatan Parkinson,
Langganan:
Postingan (Atom)